Penipuan oleh Margareth Lee dan Ary Pracoyo

Kawan2, waspada yahh..
gw uda kena tipu dari penjualan yang terjadi secara online..
jadi kalo mau beli barang online mending COD aja (ketemuan) atau kalo emang uda kenal..
trus jangan mau transaksi sama yang namanya MARGARETH LEE atau ARY PRACOYO..
liat aja kronologi kejadiannya oke..
O ya, jangan mau juga beli barang dengan harga yang menggiurkan.. periksa dulu sampe jelas..


Pamulang,11 Mei 2010

No. : 02 / ..... / V / 2010
Hal : Permohonan pemblokiran rekening bank dan pengembalian uang
Lampiran : 2(dua)
- lembarSurat kronologi kejadian penipuan transaksi jual-beli telepon seluler Blackberry
- fotocopy struk bukti transfer

Kepada Yth.
Bank Central Asia
Cabang Pamulang

Dengan hormat,

Berdasarkan surat kronologi yang telah saya lampirkan, saya ingin mengajukan permintaan pemblokiran dan pengembalian uang terhadap :

nomor rekening 7990568230 atas nama Ary Pracoyo.

karena telah melakukan salah satu tindak kejahatan yaitu penipuan dalam bentuk transaksi jual-beli ponsel via internet.

Saya selaku korban dari penipuan transaksi jual-beli telepon seluler Blackberry tersebut mengharapkan kebijakan dari Bank Central Asia untuk segera melakukan:
Pemblokiran terhadap nomor rekening di atas

Demikian permohonan yang saya ajukan. Atas perhatian dan kerjasama pihak Bank BCA, saya mengucapkan terima kasih.








Hormat saya,





...

Pamulang,11 Mei 2010

No. : 01 / KEVINK / V / 2010

Hal : Kronologi kejadian penipuan transaksi jual-beli telepon seluler Blackberry

Lampiran : -

Kepada Yth.

Bank Central Asia

Cabang Pamulang

Dengan hormat,

Saya yang bernama Kevin Koestoro akan melaporkan kronologi kejadian mengenai penipuan transaksi jual-beli. Pada hari Minggu, 9 Mei 2010 pk. 21.00 WIB, saya melihat mengenai iklan penjualan produk Blackberry di sebuah website yaitu http://www.facebook.com dari sebuah akun grup yang bernama ‘Ponsel Murah’. Dari situ saya menghubungi pihak penjual yang mengaku bernama Margareth Lee (Selanjutnya diberi inisial ML).

Selanjutnya pada hari Senin, 10 Mei 2010 pk. 08.00 WIB kami bernegosiasi untuk bertransaksi. Nomor telepon ML adalah 0878 4295 1339. Kebetulan dia mengaku mempunyai toko telepon seluler yang bernama Batamindo Cell Mas dan beralamat di Kompleks Nagoya Bumi Indah Blok L No. 8, Batam. Ia juga mengirimkan scan KTP pada hari Senin, 10 Mei 2010 pk. 10.00 WIB seperti gambar di bawah ini:

Atas keterangan dan pengakuan yang telah diberikan dari pihak ML, saya mempercayai penjualan via internet. Maka, pada hari Senin, 10 Mei 2010 pk. 13.00 WIB saya menyetujui transaksi itu. Barang yang saya inginkan adalah 3(tiga) buah Blackberry Curve tipe 8320. Dan ia menjanjikan hadiah telepon seluler Nokia tipe N95 1(satu) buah serta 2(dua) buah sticker antispy. Dan kesepakatan yang terjadi adalah: apabila saya melakukan pembayaran sejumlah Rp 2.785.000,- (dua juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sebelum pk. 16.00 pada hari Senin, 10 Mei 2010, maka ML akan mengirim barang yang dimaksud dan sampai ke tujuan pada hari Selasa, 11 Mei pk. 09.00 WIB. Maka saya mengirimkan uang sejumlah Rp 2.785.000,- (dua juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah) pada hari Senin, 10 Mei 2010 pk. 13.21 WIB pada ATM BCA BINUS ke nomor rekening 7990568230 atas nama Ary Pracoyo (Selanjutnya diberi inisial AP) dengan nomor urut 690.

Namun, sampai pada hari Selasa, 11 Mei 2010, pk. 11.00 WIB, barang yang dijanjikan oleh pihak ML belum saya terima. Maka, pada hari Selasa, 11 Mei 2010, pk. 11.05 WIB, saya melakukan panggilan ke Halo BCA - (021) 500 888 dan saya mengadukan hal tersebut. Saya meminta agar dilakukan pembatalan transfer, namun ditolak. Setelah itu, saya mencoba untuk melakukan pemblokiran pada rekening AP dan berharap uang saya kembali. Namun, yang bisa dilakukan hanya pemblokiran kartu ATM pada rekening AP. Oleh karena itu, saya mencoba memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh pihak Bank BCA.

Demikian surat kronologi kejadian yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama pihak Bank BCA, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Kevin Koestoro