Sabtu, 11 Juni 2011

Ketika cinta harus dipupuk

"Cinta tidak perlu dipertanyakan atau diuji, pupuklah ia hingga tumbuh subur.", sebuah kutipandari satu-satunya wanita yang akan kucintai hingga akhir hidupku.
Kata-kata ini menguatkan jalan hidupku. Yak, inilah aku. Seorang lelaki yang sudah seharusnya dewasa, namun seringkali berulah layaknya bocah. Mungkin sekedar kata-kata janji dari mulutku takkan mampu mengubah sifatku. Kurang tekad?? Apapun itu, sudahlah.
Sekarang penyesalan yang tersisa.
Wanita yang kuimpikan telah pergi. Salahnya? Salahku. Sifatku yang penuh ego dan tak mau berubah membuatku sangat bodoh dan lemah. Namun, di saat seperti itu, mengapa Tuhan memberikan jawaban lain? Apakah arti dari semua ini? Tanda-tanda yang hampir jarang kudengarkan mungkin karena pikiranku yang bebal. Kali ini tanda itu jelas terdengar. Entah mengapa. Namun, rasa ini tidak akan pudar, itu jelas sekali dan pasti. Panggilan sayang yang dulu sering terdengar di kupingku dan kuucapkan tak akan bisa kulupakan. Perhatian yang ia selalu berikan takkan terlupakan juga. Walaupun dengan bodohnya aku, dengan seenaknya aku menerimanya dengan respon yang menyakitkan hatinya. Rasanya apabila sekarang ia memberikannya sekali lagi, senyum lebar akan keluar dari mulutku. Yah, ekspresi itu yang akan keluar. Rasanya kebodohan ini tidak akan terbayar. Bagaimana menebus kesalahanku? Bagaimana?? Aku sekali lagi menyia-nyiakan hal yang berharga bagi hidupuku.

Kevin

Tidak ada komentar: